HALAMAN 2
HALAMAN 1
Selasa, 11 Februari 2025
Webinar Trik Menulis dan Publish Puisi
TENTANG POHON
TENTANG POHON
Abby Vancel
Kau berdiri di sana, pohon
tegak tanpa ragu, menunggu dan menunggu
Akar-akar menghunjam ke tanah
memeluk rahasia bumi yang tak pernah kau ucapkan
Kau diam, tapi tak pernah mati
Orang-orang berjalan, berpikir dunia ini milik mereka
mengukur tanah, menebang batang, merenggut daun
dan kau tetap di sana, menyaksikan dengan sabar
karena kau tahu, manusia lupa
Kau ingat air pertama yang membasahimu
hujan yang tak pernah berkhianat
angin yang membawa kabar dari tempat jauh
tentang gunung-gunung yang dirobohkan
tentang tanah yang dijual dengan harga yang ditentukan orang-orang yang tak pernah menyentuhnya
Tapi kau tak bicara
tak menuntut, tak bertanya
kau hanya merambat ke langit
mencari cahaya yang tak bisa dicuri
menjadi saksi bagi mereka yang tak peduli
Satu hari, akar-akar itu akan dicabut
ranting-ranting akan patah
dan mereka baru akan bertanya:
ke mana perginya tempat berteduh?
ke mana suara angin yang bercerita?
Tapi kau tak lagi menjawab
Kau sudah pergi lebih dulu
bersama sunyi yang kau jaga sejak awal
Jakarta, Medio Pebruari 2025
BIONARASI
Abby Vancel adalah seorang penulis yang karya-karyanya sering kali mengangkat beragam tema. Sejak kecil, Abby telah terpesona oleh dunia sastra, dan mulai menulis cerita pendek dan puisi di masa remaja. Ia ingin menyampaikan kisah-kisah yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pemikiran pembacanya tentang kehidupan sehari-hari yang penuh dengan teka-teki dan makna tersembunyi.
JEJAK TAK TERLIHAT
Jejak Tak Terlihat Karya: Severinus bin Intang Dua puluh tahun waktu yang menekan sunyi dalam hening malam aku bertanya pada diri apa yang...

Carian popular
-
KALAM SUNYI DI LEMBAH WAKTU Karya: Kims Diwa Langit hatiku pernah koyak dijahit waktu dengan benang sabar purnama Ramadan menyentuh rerant...
-
Akar yang Sunyi Karya: Kims Diwa Aku mengangkat hari dengan bahu yang letih keringat gugur bagai hujan di bumbung seng namun di menara kaca...
-
Jejak Tak Terlihat Karya: Severinus bin Intang Dua puluh tahun waktu yang menekan sunyi dalam hening malam aku bertanya pada diri apa yang...