Selasa, 27 Mei 2025

CINTA ILAHI DALAM DETAK KALAM

Cinta Ilahi dalam Detak Kalam

Karya: Nelly Amalia 


Di ufuk kalbu kutemukan cahaya,

Menyusur sunyi, lirih terucap doa,

“Inna ma’al usri yusra” terpatri jiwa,

Setiap luka mengalir rahmat yang Maha Esa,

Cintaku berlabuh pada nama-Nya yang mulia.


Dalam riak malam kupeluk sunyi,

Mendengar bisik langit, firman yang abadi:

“Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun,”

Hanya untuk mengasihi dan diasihi dalam rindu,

Cinta ini titian suci antara aku dan Dia.


Di balik gelap, surya tersembunyi,

“Qul huwa Allahu ahad,” pengikat hati,

Satu tanpa dua, cahaya yang hakiki,

Mengikat jiwa pada kasih yang suci,

Tiada lain kecuali Cinta Ilahi.


Kala bumi dan langit bersujud,

Kupasrahkan diri dalam sujud,

“La tahzan innallaha ma’ana” jadi pelita,

Menyelami samudra cinta tanpa batas,

Meleburkan segala duka dalam rahmat-Nya.


Oh, cinta yang abadi, puncak harapan,

“Rabbana la tu’akhidzna in nasina aw akhta’na,”

Di pelukan-Mu kutemukan makna,

Cinta yang tak lekang oleh waktu dan ruang,

Cinta yang abadi, hanya pada-Mu, Tuhan.

KUPELUK KAU DENGAN ILMU DAN DOA

 Kupeluk Kau dengan Ilmu dan Doa

Karya: Agustina Rahman

Di ambang fajar kutakar jejakmu nan rapuh

Sehelai tunas rapuh menggigil digigir musim

Matamu cawan bening penadah rahasia

Gugusan rindu yang belum mekar di kuncup waktu


Aku bukan dewa pembawa wahyu langit

Aku hanyalah pena renta digenggam senja

Namun dari desir kalbu, kuinai benang cahaya

Agar langkahmu tak terjerat rimba buta aksara


Kupeluk kau bukan dengan jemari fana

Melainkan nyala ilmu yang kujemput dalam derita

Meski jemariku retak karena bara sunyi

Kudekap lentera itu agar  tak padam di matamu


Kupeluk kau dalam rengkuh tak bernama

Di sela doa yang larut di sajadah waktu

Namamu kupintal dari benang zikir dan harap

Kusulam di kanvas langit agar jadi cahaya suci


Wahai titipan waktu, bukan sekadar lembar didik

Kau  janji langit yang kuukir dalam sunyi

Melayanglah setinggi gemintang di cakrawala

Meski kelak aku hanyalah angin yang tak lagi kau eja


Makassar, 25 Mei 2025


BIONARASI

Hj. Agustina, S.Pd., M.Pd.  Lahir di Lemoa, Kab. Gowa Sulawesi Selatan, 10 Agustus 1975. Pendidikan terakhir S2 di Universitas Muhammadiyah Makassar. Mengajar di MAN 2 Kota Makassar. Fasilitator Provinsi PKB Guru mapel Bahasa Indonesia 2021-2024 dan Penulis Modul PKB Guru 2023 pada Kementerian Agama. Antologi Cerita Mistis/Horor (2024), Novel Sepenggal Kisah Kehidupan (2024),  Pentigraf Kanvas Kata Penuh Warna (2024), Antologi Jejak Masa Riuh Kenangan (2025), Penulis Antologi Sumbangsih Pemikiran Para Penulis Indonesia Maju, dan aktif menulis Puisi dan Cerpen di Blog KGS.


TITISAN SUNYI

Titisan Sunyi Karya: Bunga Melor Rintik-rintik hujan, iringi kamar hati sunyi tanpa teman bicara. Senyum kuukir kutatap hujan di jendela sep...

Carian popular