Di Balik Altar Sang Lentera
Oleh: Agustina Rahman
Kala embun berbisik lirih di pelukan dedaunan
Mentari enggan menyapa cakrawala
Lentera ilmu menari, berdansa, dalam ritme waktu
Di bawah altar kecil namun penuh doa dan asa
Lentik jemari menyulam hidangan fajar
Melukis cahaya fajar dengan kehangatan kasih
Penganan lembut berselimut selai rindu
Menjadi bekal tak tampak, namun penuh makna
Di sudut meja, pena dan buku bercakap
Menyulam mimpi-mimpi anak negeri dalam sunyi
Letih merayap seperti bayang malam
Namun jiwanya bergemuruh laksana guntur di medan laga
Syal kabut fajar membelai jendela beku
Namun ia berdiri, teguh bak mercusuar dalam kelam
Menggenggam asa di antara detak waktu yang terbenam
Sebab hidupnya adalah doa yang terus meniti semesta
"Untuk apa semua ini?" bisiknya pada cermin berdebu
Bayangan tersenyum lirih, berkata tanpa suara
"Untuk mimpi yang kutanam di jiwa anak bangsa
Mereka melukis langit lebih megah dari cahaya fajar"
Dengan langkah tegap menjauh dari altar
Menapaki jalan yang basah oleh embun sisa malam
Pahlawan sunyi tanpa mahkota megah
Menyulam cahaya untuk pagi yang masih terlelap dalam kelam
Makassar,25 Januari 2025
Bionarasi
Hj. Agustina, S.Pd., M.Pd. Lahir di Lemoa, Kab. Gowa Sulawesi Selatan, 10 Agustus 1975. Pendidikan terakhir S2 di Universitas Muhammadiyah Makassar. Mengajar di MAN 2 Kota Makassar. Fasilitator Provinsi PKB Guru mapel Bahasa Indonesia 2021-2024 dan Penulis Modul PKB Guru 2023 pada Kementerian Agama