Khamis, 13 Februari 2025

Sumpah Penjaga Bumi

 SUMPAH PENJAGA BUMI

Karya: Nelly Amalia


Aku bersumpah atas langit yang biru,

di mana awan menganyam kisah masa lalu,

tempat burung menari dalam sunyi yang syahdu,

serta angin berbisik di sela dedaunan yang rindu.


Aku bersumpah atas tanah yang perawan,

lembut menggendong biji-biji kehidupan,

yang merintih saat diinjak tanpa kasih,

yang menangis kala dikhianati api dan besi.


Aku bersumpah atas sungai yang setia,

mengalirkan nyawa sejak mula dunia,

tetapi kini keruh, sesak, terluka,

mengadu pada laut yang tak lagi terbuka.


Lihatlah! Hutan mengucap doa terakhirnya,

akar-akar terpenggal, pohon-pohon tercekik,

suara rusa tak lagi terdengar,

dan angin kehilangan nyanyian lirihnya.


Oh manusia, peradaban yang pongah!

Kau pangkas hijau demi tembok dan menara,

kau corakkan tanah dengan luka yang parah,

kau bisukan nyanyian alam dengan deru mesin yang bengis.


Tapi, aku—dan kau, dan mereka yang sadar,

tak akan membiarkan bumi jadi pusara,

kami akan menghidupkan lagi nadinya,

menjahit luka-luka dengan benih dan doa.


Kami adalah penjaga,

penyair yang menuliskan kembali takdirnya,

hingga kelak, bumi tersenyum di pelukannya,

dan angin membisikkan: Terima kasih, manusia.

Kesianilah Aku

KESIANILAH AKU

Oleh: Zulbahri Hussin



Kesianilah aku

sungai yang kemberi

kalian kehidupan

membina perkongsian panjang 


Aku laungkan rintihku

kalian semakin menjauh

pak tua tidak lagi menjala

sang kerbau silu berkubang


Setelah aku

dicemari kotoran sampah

sisa buangan

kalian mengeji,mencemuh

seolah olah aku tidak wujud lagi


Berikan kunafas

untuk aku kembali berbakti

menghadiahkan ikan ikan

sumber rezeki kalian

mengalir laju ke kuala

sebuah sungai warisan bangsa


Zulbahri Hussin

Kuantan Pahang

13 02 2025




ZULBAHRI BIN MAT HUSAIN

Dilahirkan di Pasir Puteh Kelantan pada tahun 1964. Menceburi bidang penulisan pada tahun 1984 di Majalah Remaja, Majalah Salina, Akhbar Harian Nasional, Utusan Radio dan TV (URTV), Varia Pop, Mingguan Malaysia, Berita Harian, Bacaria, Mingguan Wanita, Mingguan Famili, Mingguan Perdana. Menganggotai Group Pemuisi Setanggi (Universiti Malaya) Kuala Lumpur. Antologi bersama Mita Katoyo, Jakarta, Indonesia. Pernah menuntut di Sekolah Menengah Agama Al-Ihsan, Kuantan Pahang. Ahli Persatuan Penulis Nasional Malaysia (PENA). Masih aktif menulis di media sosial. FB: Zulbahri Hussin. Kini menetap di Kuantan, Pahang.

TITISAN SUNYI

Titisan Sunyi Karya: Bunga Melor Rintik-rintik hujan, iringi kamar hati sunyi tanpa teman bicara. Senyum kuukir kutatap hujan di jendela sep...

Carian popular