Khamis, 8 Mei 2025

RINDU YANG DIGADAIKAN

 Rindu yang Digadaikan

Oleh, Agustina Rahman


Ia memilih diam di kamar sempit

Daripada pulang ke pelukan istri dan anaknya

“Untuk mimpi si bungsu,” bisiknya pada dinding bisu

Rindu menjerit di sela lembur yang tak kunjung habis

Dan waktu mengikisnya perlahan, tanpa belas kasih


Raganya luluh dalam debu dan logam,

Morowali menelannya seperti senja oleh malam

Hatinya menetap di tanah kelahiran

Di dapur kecil tempat istrinya menanak harap

Di meja renta  anaknya merangkai bintang dari suku kata


Ia adalah lelaki yang bersanding dengan sunyi

Dengan seragam senja dan sepatu luka

Gajinya tak pernah singgah untuk dirinya 

Semuanya terbang seperti burung ke tanah asal

Bersama rindu dan cinta yang tak menagih pulang


Dan pada pagi yang terlalu sunyi

Ia tak kembali dari lelap yang menjelma pelukan senja

Sunyi membaringkannya dalam tidur tak bernyawa

Upah terakhirnya dikirim bersama kabar duka

Morowali menunduk, menurunkan doa dalam isak lirih


Makassar, 8 Mei 2025

BIONARASI


Hj. Agustina, S.Pd., M.Pd.  Lahir di Lemoa, Kab. Gowa Sulawesi Selatan, 10 Agustus 1975. Pendidikan terakhir S2 di Universitas Muhammadiyah Makassar. Mengajar di MAN 2 Kota Makassar. Fasilitator Provinsi PKB Guru mapel Bahasa Indonesia 2021-2024 dan Penulis Modul PKB Guru 2023 pada Kementerian Agama. Antologi Cerita Mistis/Horor (2024), Novel Sepenggal Kisah Kehidupan (2024),  Pentigraf Kanvas Kata Penuh Warna (2024), Antologi Jejak Masa Riuh Kenangan (2025), Penulis Antologi Sumbangsih Pemikiran Para Penulis Indonesia Maju, dan aktif menulis Puisi dan Cerpen di Blog KGS.

TITISAN SUNYI

Titisan Sunyi Karya: Bunga Melor Rintik-rintik hujan, iringi kamar hati sunyi tanpa teman bicara. Senyum kuukir kutatap hujan di jendela sep...

Carian popular