Ahad, 9 Mac 2025

Ampunkan Aku

 AMPUNKAN AKU

Oleh: Mutiara



Panggilan azan terdengar menggema merdu

Larut bersama angin berhembus

Ingatkan badan tak langsung terpanggil

Untuk menghadapMu


Kupandang kitabMu terpampang indah

Seakan memanggil utk diraih dan dibaca

Namun, cerita di sosial media lebih menarik 


Malam semakin indah untuk ditinggalkan

Ketika gemerlap sinar dan alunan lagu menghentak

Dan manisnya minuman mengajak raga terbang melayang…


Seberapa sering ini terjadi

Menunda waktu untuk menghadapmu

Hanya memandang tak kunjung membuka QuranMu

Duniawi dengan segudang kenikmatan

Lebih memukau yang akhirnya…

Membuatku terjebak


Kaki yang lincah semakin menjauh

Mata yang indah semakin terlena

Hati semakin terbuai


PerhitunganMu semakin bertambah

Catatan di bahu semakin menebal

Memberatkan timbangan dosaku


Oh yang maha pengampun

CobaanMu terlalu nikmat

Jangan biarkan aku bergelimang dosa

Jangan biarkan setan mengiring langkahku

Kembalikan aku untuk lebih memilihmu

Tuntun aku ke arah ridoMu

Terima tobatku ya Allah

Ampunkan aku

Kerpasan Air Mata Sesal

KERPASAN AIR MATA SESAL

Karya: Marlina Mailon 


Tika langkahan kaki menapak di lantai rapuh

Jejak noda semalam mengukir kesal dalam diam

Duka merimbun yang tersimpan di pusara hati

Menghumban diri ke samudera memori silam.


Jasad yang berselimut khilaf dan nista

Membelit pohon hidup dengan temali alpa

Berpayungkan dedaun kemewahan sementara 

Menghentak ke dahan istidraj tanpa sedar.


Lautan hati yang bergelora, merusuh resah

Membisikkan sesalan tidak bernoktah

Terbayang betapa hinanya hidup dalam halusinasi

Melupakan hakikat diri hanya hamba yang hina.


Derai kerpasan air mata sesal menjadi saksi

Lirih bibir merintih sayu berlagu tangis

Berharap nur Ilahi menyapu cahaya kelam

Memimpinku kembali dalam genggaman rahmat-Nya.


Ya Rabb, andai masih ada mentari harapan

Sirnakan segala noda yang mengikat jasad

Daripada terus menjadi mimpi ngeri di hujung lena

Agar silir berhembus damai menyapa sukma.


Tolong ajari aku erti sebuah keikhlasan

Sujud di atas sejadah taubat yang terbentang

Kerana kuyakin, langit ampunan-Mu tak pernah tertutup

Pada hati yang ingin pulang ke teratak kebenaran.


Kota Marudu, 08 Mac 2025


Remang Dosa di Jemari Ampun

REMANG DOSA DI JEMARI AMPUN

Karya: Rani Jauhari


Remang dosa rancak berselerak,

merayap di ruang sunyi,

melayang dikhalayak,

remang dosa mabuk di jemari.


Gelojoh mengumpul dosa, 

enak menghiris kata, haus dipuja,

hak orang lain, nikmat dirasa,

mengadu domba menghancur jiwa.


Susun jemarimu, patuh menyatun,

membajai kata membugar azimat,

bertindih zikir di bibir mengampun,

ikhlas memuji, lenyap kesumat.


Semakin berhati, menyusun kata, 

bebunga jiwa mewangi makrifat, 

remang dosa di jemari ampun

cermat selamat, bahagia tersemat. 



Bangi, Malaysia 

9 Mac 2025 


BIODATA

Rani Jauhari. Lulusan cemerlang Seni bina dan Pengajian Melayu (Hons). Temui bakat menulis setelah memenangi lebih 20 sayembara peringkat kebangsaan dan antarabangsa. Telah menghasilkan lebih 25 Antologi pelbagai genre dan 3 buku solo. 

Dosa dan Pengampunan

DOSA DAN PENGAMPUNAN

Karya: Abby Vancel



dosa adalah hujan yang turun di senja itu

diam-diam menyusup ke tanah, mengendap di akar ingatan

aku berjalan di antara genangan, melihat bayanganku terpecah

seperti kesalahan yang tak sempat kuhapus


aku mengetuk pintu malam dengan doa

suara angin mengulang pertanyaanku

akankah langit menerima rintik yang jatuh sia-sia?

akankah tanganMu menghapus jejak yang kusembunyikan?


tapi Kau adalah pagi yang selalu kembali

menjemput embun di daun-daun yang lupa mengering

Kau adalah cahaya yang tidak bertanya

tentang siapa yang membawa kelam semalam


dan aku, seperti sehelai daun terakhir di musim gugur

menunggu anginMu membawa pulang

dalam dekap yang tak pernah usai.


Jakarta, Awal Maret 2025

HUJAN, KOPI DAN KENANGAN

 Hujan, kopi dan kenangan. Karya: Iza Iman Tatkala dinihari fajar menyinsing hujan renyai-renyai mencium alam rasa karar membelai jiwa memel...

Carian popular