Aku, Anak Waktu
Di tanah retak berdebu ini
Aku tumbuh tanpa teduh bayang
Dedaun harapan sering gugur
Namun akar jiwaku enggan goyang
Sendiri, bukan erti lemah
Tapi cermin kekuatan yang teruji
Dalam sunyi aku belajar gagah
Jati diriku tak mudah luntur begitu saja
Tiada tangan memimpin Langkah
Hanya gema hati jati penunjuk
Ilmu dan maruah jadi pedoman
Walau sepi, aku tak tunduk
Tanah ini bukan sekadar tempat berpijak
Ia pusaka jiwa dan maruah bangsa
Aku dijahit dari benang adat
Berpaut pada akar, bukan angin gelisah
Aku bukan bayang sesiapa
Aku adalah gema Sejarah sendiri
Terpahat dalam nadi bernama jati diri
Tak goyah meski dunia menduga
Perjuangan ini bukan sia-sia
Setiap titik peluh jadi doa
Hingga satu hari dunia percaya
Yang sendirian pun bisa berjaya.
Ruhana @ Venel Natasha Nasir, Beluran, Sabah