Ahad, 25 Mei 2025

CINTA YANG TERBUANG

 CINTA YANG TERBUANG

Karya: Kims Diwa

Aku menabur kasih setiap hari

menyulam ilmu di helaian mimpi

mengukir senyum biar lelah tak terucap

namun mereka memandangku bagai bayang

bagai suara yang layak dibisukan


Aku menyiram harapan dengan sabar

mendekap mereka dalam doa malam

tapi tangan-tangan kecil itu menepis

menyombong seolah aku tiada di dunia

menertawakan dedikasi yang diam


Namun karma tak buta seperti mereka

satu persatu jatuh ke tanah resah

menagih pandangan pernah diremehkan

merangkak dalam gelap tanpa cahaya

kerana bintang yang mereka ejek telah padam


Aku tak pernah menuntut balasan

biar kasih ini terbuang sia-sia

kerana dalam diam aku tetap menanti

kasih ini bukan untuk dikenang

tetapi membangkitkan jiwa  lupa


Dan jika suatu hari

mereka tersandung dalam gelap tanpa arah

biarlah bisik rinduku menjadi lilin

yang menuntun langkah mereka pulang

kerana dalam sepi aku masih ada.


Kims Diwa

Telupid, Sabah

25052025

HATI DIPATRI

 HATI DIPATERI

Karya: Ezatul Hanim Yahya


Cinta yang lahir dari hati

ketulusan dalam mengikrar janji

walau bertahun terputus tali

talipati mengikat hati sanubari

bertemu kembali seakan berjanji

dua jiwa yang dilanda sepi

kembali menyinari seindah pelangi


hati yang telah lama dipateri

disimpul mati kini kembali berjanji

untuk memeterai ikatan suci

kesabaran yang menggunung tinggi

liku kehidupan yang dirempuhi

keyakinan yang pasti bertemu lagi


perjodohan ini ditentukan ilahi

yakin dan pasti tulusnya hati

selebihnya serahkan pada yang Hakiki

semoga kekal abadi

ke hujung nyawa cinta bersemi



Ezatul Hanim Yahya

Johor Bahru, Malaysia

19052025



Ezatul Hanim binti Yahya merupakan anak jati Johor Darul Takzim, Malaysia. Menumpukan bidang perniagaan sebagai kerjaya utama. Pertamakalinya mengikuti acara puisi nusantara, Malaysia dan Singapura ke Riau, Pekanbaru Indonesia pada tahun 2023


KUTITIP NAMAMU PADA LANGIT

 Kutitip namamu pada langit

Karya: Filadelfiana Endrus

Kutitip namamu pada langit kelam

Di balik sunyi yang tak terjamah

Mutiara mata jatuh tanpa suara

Menyelimuti jiwa yang sepi


Langit hitam pun ikut menangis

Menyaksikan patahnya hati yang tulus

Rindu menggigit sampai ke tulang

Namun hatinya tetap berpaling


Aku bertahan dalam malam kejam

Menunggu pada waktu yang membisu

Berharap disampaikan sepatah rindu

Meski hanya dalam mimpi yang semu


Kesibukkan menjadi peneman di pagi hari

Mengubati rindu yang terkubur dalam

Hari-hariku seakan menyebut namamu

Nama yang kudambakan sekian lama 


Kutitip namamu pada langit pilu

Semoga angin sampaikan niatku

Agar suatu hari dia kembali padaku

Menjadi penawar Luka yang membeku


Filadelfiana Endrus

SMK Penangah, Telupid/Tongod, Sabah

25 / 05 / 2025

IKHLAS

 Ikhlas

Karya: Esteyfina 


Aku tahu aku tak cukup

Tak secantik harapanmu

Tak sehangat kisah barumu

Tapi aku tetap disini

Menjadi tempat kau berlindung


Orang nampak aku bahagia

Tapi dalam hati hanya debu

Aku lari dari kenyataan

Walau sudah ditampar keras

Oleh ketidakpastian. Namum 

Masih memeluk erat sebuah harapann


Sakitmu ku temani

Lukamu ku obati, lantas

Mengapa Masih dia yang

Ada di ingatanmu


Aku pernah jadi tempat kau sembuh

Walau aku sendiri terluka

Aku ikhlas, tapi aku sakit

Tapi jangan risau

Kerna satu hari nanti, aku adalah

Perempuan yang paling ikhlas akan kehilanganmu


SMK Penangah, Telupid/Tongod, Sabah.

24 MEI 2025

CINTA TERLUKA

 Cinta Terluka

Karya: Esteyfina

Pernah merasa dekat

Ternyata ada yang lebih dekat

Pernah merasa diutamakan

Ternyata ada yang lebih diutamakan

Ternyata sesakit ini mengetahui kebenaran


Aku kecewa, namun kenapa

Aku tidak dapat membencimu

Aku sakit, namun kenapa

Aku Masih merinduikanmu

Aku terluka, namun kenapa

Aku Masih mengharapkanmu

Sehebat itukah kamu dihatiku


Kau yang menorehkan Luka

Kau juga yang berharap

Luka itu sembuh dengan sendirinya

Jika memang tak mampu mengobati

Biarkan orang lain yang menyembuhkannya



SMK Penangah, Telupid/Tongod, Sabah

24 MEI 2025

METAFORA CINTA

 Metafora cinta

T.k kelly Gincho


Hadir mu seperti embun pertama

menari di jendela hatiku yang retak

Setitis beningmu menghidupkan pagi

walau aku tahu  embun tak pernah tinggal lama


Aku menjadi tanah yang pasrah menerima

mengakar pada bayang yang kau tinggalkan

Setiap langkahmu kusemai dalam diam

kerana hatiku kala itu masih percaya pada keabadian yang rapuh


Cinta pertama seperti wangi bunga yang tidak kekal

melekat dalam ruang yang tak lagi berpenghuni

Aku bukan menunggu kerana lupa arah

tapi kerana rinduku lebih setia dari waktu


Dan bila akhirnya kau memilih senja lain

aku tidak rebah hanya diam dalam cahaya luka

Aku belajar bahawa kesetiaan tidak selalu dirayakan

dan penantian kadang-kadang adalah bentuk paling sunyi dari keberanian


Kau tetap embun pertama yang menyapa

tapi bukan lagi yang kucari saat pagi tiba

Kerana aku telah menjadi langit 

yang belajar melepaskan awan

tanpa perlu bertanya kenapa ia tak pernah kembali


Cinta bukan sekadar kata yang diucap

ia adalah bayang embun dan waktu yang berlalu

Dalam setiap getar rasa tersimpan cerita

yang hanya bisa difahami oleh hati yang berani menanti

dan berani melepaskan

TITISAN SUNYI

Titisan Sunyi Karya: Bunga Melor Rintik-rintik hujan, iringi kamar hati sunyi tanpa teman bicara. Senyum kuukir kutatap hujan di jendela sep...

Carian popular