SUMPAH PENJAGA BUMI
Karya: Nelly Amalia
Aku bersumpah atas langit yang biru,
di mana awan menganyam kisah masa lalu,
tempat burung menari dalam sunyi yang syahdu,
serta angin berbisik di sela dedaunan yang rindu.
Aku bersumpah atas tanah yang perawan,
lembut menggendong biji-biji kehidupan,
yang merintih saat diinjak tanpa kasih,
yang menangis kala dikhianati api dan besi.
Aku bersumpah atas sungai yang setia,
mengalirkan nyawa sejak mula dunia,
tetapi kini keruh, sesak, terluka,
mengadu pada laut yang tak lagi terbuka.
Lihatlah! Hutan mengucap doa terakhirnya,
akar-akar terpenggal, pohon-pohon tercekik,
suara rusa tak lagi terdengar,
dan angin kehilangan nyanyian lirihnya.
Oh manusia, peradaban yang pongah!
Kau pangkas hijau demi tembok dan menara,
kau corakkan tanah dengan luka yang parah,
kau bisukan nyanyian alam dengan deru mesin yang bengis.
Tapi, aku—dan kau, dan mereka yang sadar,
tak akan membiarkan bumi jadi pusara,
kami akan menghidupkan lagi nadinya,
menjahit luka-luka dengan benih dan doa.
Kami adalah penjaga,
penyair yang menuliskan kembali takdirnya,
hingga kelak, bumi tersenyum di pelukannya,
dan angin membisikkan: Terima kasih, manusia.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan