MENCIUM BAITULLAH
Jalal Rebong
(Puisi ini ditulis untuk Aisyah seorang Guru Pelosok)
Kutambatkan hati,
berlabuh di dermagamu
karena engkau adalah
doa terakhir dunia akhirat
Oh, Aisyah?
Didekap batu baitullah ikrarmu terpahat:
atas nama cinta menetes dalam
larutan kalbu bersemayam
bersama aortaku didih
terpancar di balutan senyum tipis
engkau tak pernah mengeluh saat bahagiamu berubah derita
Di atas sejadah aku bersujud
bermunajat kepadaMu Tuhan
berlayar melewati badai
berharap doa-doaku sampai
Kini ...
pulau asa terpandang mata
gerombolan badai telah terlewati
Dan ...
sebentar lagi kita sampai
di pulau penuh harap
Aisyah,
semoga bahagiamu terkabul atas doaku
|
Nama Jalal Rebong biasa dipanggil Rifli Balamakin. Alumni jurusan Bahasa dan sastra Indonesia pada Universitas Muhammadiyah Kupang – NTT ini, sejak dibangku SMA sudah tertarik dengan dunia sastra. Beliau berprofesi sebagai guru pada SMAN 1 Ile Ape. Bersama siswa-siswanya telah melahirkan berbagai karya sastra khususnya puisi dalam buku antologi puisi yang diterbitkan oleh PT Nyalanesia pada Tahun 2022 dan 2023.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan