Sabtu, 22 Februari 2025

Cinta yang Berlabuh

                                                CINTA YANG BERLABUH

Oleh : Syahrul Ramadhan

 

Aku telah menjadi angin yang lelah,

menyusuri sunyi di padang takdir,

mengecup debu di jalan-jalan asing,

mencari rumah di dada semesta.

Mentari membakar langkahku sia-sia,

malam menggigilkan tulang-tulang letih,

namun rinduku terus bernyala,

seperti nyala api di hati pengembara.

 

Hujan mengusap dahiku perlahan,

seolah berkata, "kau hampir tiba,"

dan di ujung cakrawala yang sepi,

kulihat senyummu memanggilku pulang.

Langit tak lagi menantang,

angin pun berhenti menggoda,

aku pun rebah di pelukanmu,

menjadi nama yang akhirnya tenang.

 

Kini aku tak lagi mengembara,

tak perlu bertanya pada arah,

kau adalah rumah yang kudamba,

naungan teduh di terik senja.

Matahari boleh membakar siang,

malam boleh menikam gigil,

tapi di hadapanmu aku percaya,

cinta adalah tempatku bermuara.

 

 Tangerang, 5 Februari 2025

 

  BIONARASI

Syahrul Ramadhan, lulusan Sastra Indonesia yang memiliki minat dan dedikasi dalam bidang bahasa, sastra, dan pendidikan.

Tiada ulasan:

TITISAN SUNYI

Titisan Sunyi Karya: Bunga Melor Rintik-rintik hujan, iringi kamar hati sunyi tanpa teman bicara. Senyum kuukir kutatap hujan di jendela sep...

Carian popular