CINTA YANG BERLABUH
Oleh : Syahrul Ramadhan
Aku telah menjadi angin yang lelah,
menyusuri sunyi di padang takdir,
mengecup debu di jalan-jalan asing,
mencari rumah di dada semesta.
Mentari membakar langkahku sia-sia,
malam menggigilkan tulang-tulang letih,
namun rinduku terus bernyala,
seperti nyala api di hati pengembara.
Hujan mengusap dahiku perlahan,
seolah berkata, "kau hampir tiba,"
dan di ujung cakrawala yang sepi,
kulihat senyummu memanggilku pulang.
Langit tak lagi menantang,
angin pun berhenti menggoda,
aku pun rebah di pelukanmu,
menjadi nama yang akhirnya tenang.
Kini aku tak lagi mengembara,
tak perlu bertanya pada arah,
kau adalah rumah yang kudamba,
naungan teduh di terik senja.
Matahari boleh membakar siang,
malam boleh menikam gigil,
tapi di hadapanmu aku percaya,
cinta adalah tempatku bermuara.
Tangerang, 5 Februari 2025
BIONARASI
Syahrul Ramadhan, lulusan Sastra Indonesia yang memiliki minat dan dedikasi dalam bidang bahasa, sastra, dan pendidikan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan