Sabtu, 8 Mac 2025

Digerbang Cahaya Aku Bersimpuh

Digerbang Cahaya Aku Bersimpuh

Karya: Nelly Amalia



Aku adalah noktah di langit sunyi,

sebutir arang di genggaman malam.

Luka-luka yang kutulis di atas tanah

tak kunjung pudar meski hujan menitikkan maaf.


Telapak kakiku mengukur lorong-lorong gelap,

tempat aku menyembunyikan getir dan gemetar.

Langit tak kugapai, bumi enggan memeluk,

dan aku terombang dalam lelah tanpa muara.


Tuhan, betapa berat beban yang kupikul,

ia mencengkeram tulang, menjalari nadi,

menjadikan malam panjang tanpa mimpi,

menjadikan siang perih dalam sepi.


Namun, di balik senyap, kudengar panggilan:

bisik lirih yang lembut namun gemuruh.

Bukan cambuk, bukan gelegar murka,

melainkan genggaman cahaya

yang merobek kabut di jantung gelisah.


Dosa-dosaku meratap,

meneteskan air mata dalam sujud panjang,

seperti debu yang rela diterbangkan angin,

seperti samudera yang menelan segala luka.


Maka aku bersimpuh, melepaskan beban,

membiarkan cahaya menyusupi retakan jiwaku.

Tuhan, jika ampunan-Mu seluas langit,

biarkan aku menjadi sebutir embun

yang jatuh di pagi-Mu,

bening, dan kembali pulang.

Tiada ulasan:

JEJAK TAK TERLIHAT

Jejak Tak Terlihat  Karya: Severinus bin Intang Dua puluh tahun waktu yang menekan sunyi dalam hening malam aku bertanya pada diri apa yang...

Carian popular