RAMADAN PERISTIRAHATAN
Oleh Syahrul Ramadhan
Tubuh muda, nyala api yang membakar cakrawala,
kini meredup, terhempas bayang tak bersuara.
Mata kehilangan cahaya fajar,
langkah terseret di pasir harapan yang luruh,
seolah dihantam gelombang murka,
luruh, pecah, hilang arah.
Dunia perlahan tenggelam dari pandangan,
langit memudar saat azan dilantunkan,
angin yang menyejukkan, kini mendatangkan nyeri,
merobohkan raga yang sedang tak berdaya.
Ramadanku menjelma peristirahatan sunyi,
saat raga yang dahulu seteguh karang, luruh bagai daun di musim sepi.
Suapan nasi tak lagi menghangatkan,
pahitnya menjalar, tenggelam dalam malam yang bisu.
Tangerang, 5 Maret 2025
BIONARASI
Syahrul Ramadhan, lulusan Sastra Indonesia yang memiliki minat dan dedikasi dalam bidang bahasa, sastra, dan pendidikan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan