SUARA HATI DI TENGAH HUJAN
Karya: Nus Pariama
rintik hujan malam ini
sungguh menyentak rasa di hati
meskipun dia harus pahami
tapi ku tak ingin hampa kembali
mengapa aku yang harus pergi
sedangkan rintik masih mengalir
mengapa akulah yang ditepis
sedangkan bunglon masih mencaci
oh penciptaku yang abadi
nusulkanlah khalbu nan suci
biar perih yang sedang kualami
hanya bergita di ujung bumi
karna yang baik tentu akan mengerti
bahwa yang indah adalah emas sejati
siul dan harap bukanlah janji
saat kau perlu baru dipanggil
ku tahu engkau ingin berbakti
tapi terus mengigau kata tak pasti
jadi harus kubuang bait terakhir
biar karma-lah yang akan menanti
kini ku pasrah jiwaku berlari
mencari cara untuk berhenti
walaupun citra harus menjadi basi
aku sudah tak mau untuk terus begini
tapi ku ingat pada satu jemari
yang kerap hadir kala ku bersedih
walaupun harus pasrah begini
ia tetap setia teduhkan hati
meskipun nadanya kuat dan ketus
namun pangkuannya tetap di hati
menjadi panutan dikala ku sendiri
dialah mama, sosok yang kucintai
s’tiap gema rintikan datangkan air
namun dibasahi hujan bukanlah akhir
semua kelam nan memukul ku campa kini
karena harapan baru yang s’karang ku cari
Tiada ulasan:
Catat Ulasan