Sabtu, 1 Mac 2025

Cermin Wajah di Telaga Waktu

Cermin Wajah di Telaga Waktu

Karya:  Nelly Amalia



Di ambang fajar yang merintih sunyi,

Ramadhan mengetuk hati yang letih,

seperti bayang di telaga waktu,

Membuka jendela hati yang lama buta,


Duhai insan yang tertatih di lorong fana, 

berapa banyak langkahmu tersesat, 

berapa doa kau tinggalkan sunyi,

hingga imanmu menggigil sendiri?


Lihatlah dirimu di cermin sahur,

adakah lapar yang kau derita,

lebih pedih dari hausnya jiwa,

yang lama meratap di gurun dosa?


Dengar suaramu di sunyi tahajud,

tundukan wajahmu di gemetar sujud, 

adakah getar yang sungguh menghiba,

atau sekedar bibir yang menggumam doa,

atau sekadar lantunan lirih,

yang enggan merobek langit pertaubatan?


Ramadhan adalah gerimis yang lirih,

ramadhan adalah cermin yang bening,

tempat segala noda dan dosa terpantul telanjang,

membasuh prasangka, meluruhkan dusta,

adakah kau melihat wajah yang suci, atau bayangan yang kau sendiri takutkan?


Duhai jiwa yang dirundung waktu,

jangan sampai bulan berlalu,

tapi dosa tetap bersandar tenang,

seperti batu di dasar lautan.


Angkat wajahmu di penghujung sahur,

renungkan bayang yang kau tatap sendiri,

Ramadhan bukan sekadar tamu,

ia cermin… yang menelanjangi nurani.

Tiada ulasan:

TITISAN SUNYI

Titisan Sunyi Karya: Bunga Melor Rintik-rintik hujan, iringi kamar hati sunyi tanpa teman bicara. Senyum kuukir kutatap hujan di jendela sep...

Carian popular