HAUS
Karya : Izzcandrasakata
Di padang jiwa yang rekah,
kering retak menanti hujan,
hembusan angin pun tiada makna,
kerana haus bukan pada tekak,
tapi di lubuk hati yang gersang.
Ramadan mengetuk pintu batin,
membawa sungai dari langit,
sejuknya menyingkir debu nafsu,
membasuh dahaga berabad luka,
menyubur kasih yang pernah pudar.
Namun, air rahmat ini
bukan sekadar untuk diteguk,
tapi disebar ke tanah kontang,
agar selepas bulan ini berlalu,
subur tetap bernafas, haus tidak kembali.
Izzcandrasakata
Pelaku Puisi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan