Doa yang Luruh Bersama Hujan
Karya: Agustina Rahman
Di senja yang menggigil dalam kelam
Langit bersujud menyibak tabir anugerah
Dalam rintik sunyi hujan turun perlahan
Seperti mantra yang luruh dari langit
Aku bersila di ambang jendela
Mengulum sunyi dalam mangkuk telapak
Setiap tetes kuterjemah jadi syair
Setiap gemericik adalah luka tanpa nama
Ada nama yang kuluruhkan bersama hujan
Nama yang tak lagi kuseru dengan suara
Tapi kusulam dalam tabah yang retak
Langit mafhum, doa tak perlu aksara
Hujan memandikan luka-luka senja
Menyeka debu di urat harapan yang nyaris layu
Dan aku sehelai hati yang patah
Menjadi tanah bagi rindu di tanah sunyi
Tuhan, Jika suara hati bisa Kau dengar
Dengarlah bisikku dari rerintik rindu
Sebab telah kutulis doaku pada daun
Yang Kau titipkan pada angin pengembara
Makassar, 23 Juni 2025
BIONARASI
Hj. Agustina, S.Pd., M.Pd. Lahir di Lemoa, Kab. Gowa Sulawesi Selatan, 10 Agustus 1975. Pendidikan terakhir S2 di Universitas Muhammadiyah Makassar. Mengajar di MAN 2 Kota Makassar. Fasilitator Provinsi PKB Guru mapel Bahasa Indonesia 2021-2024 dan Penulis Modul PKB Guru 2023 pada Kementerian Agama. Antologi Cerita Mistis/Horor (2024), Novel Sepenggal Kisah Kehidupan (2024), Pentigraf Kanvas Kata Penuh Warna (2024), Antologi Jejak Masa Riuh Kenangan (2025), Penulis Antologi Sumbangsih Pemikiran Para Penulis Indonesia Maju, dan aktif menulis Puisi dan Cerpen di Blog KGS.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan